Profil

Sejarah Singkat

Ringkasan Sejarah Berdirinya Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Mathla’ul Anwar Pondok Pesantren Palgenep

1. Awal Berdirinya Pesantren Palgenep

Cikal bakal Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Mathla’ul Anwar (YPPMA) berawal dari Pondok Pesantren Palgenep, yang didirikan oleh Abah K.H. Mohammad Tahkik pada awal abad ke-20, sekitar tahun 1905, di Kampung Palgenep, Margahayu, Kabupaten Bandung. Pesantren ini berdiri dari semangat dakwah dan pengabdian masyarakat, dengan tujuan menyebarkan ajaran Islam di tengah masyarakat yang pada masa itu masih bercampur dengan kepercayaan lokal. Abah K.H. Mohammad Tahkik mengajarkan ilmu agama Islam, tasawuf, dan keterampilan bela diri (silat) yang ia jadikan sarana dakwah. Ia juga mendirikan sistem pendidikan tradisional berbasis kitab kuning dan pembinaan akhlak. Pada tahun 1916, beliau menunjuk menantunya, K.H. Ahmad Karim, untuk menjadi penerus dalam mengajar dan memimpin santri.

2. Masa Kepemimpinan dan Perjuangan

Setelah wafatnya K.H. Mohammad Tahkik pada tahun 1936, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh K.H. Ahmad Karim. Namun pada masa pendudukan Jepang (1944), bangunan pesantren dihancurkan karena dijadikan basis pertahanan udara tentara Jepang. Meski demikian, semangat pendidikan tetap hidup dan dilanjutkan oleh keluarga dan para muridnya. Putra K.H. Mohammad Tahkik, K.H. Asep Sya’roni, kemudian menjadi tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan. Ia memimpin Batalyon III Hizbullah Divisi Sunan Gunung Jati, menjadikan rumahnya di Palgenep sebagai markas perjuangan, dan memimpin pasukan umat Islam dalam melawan penjajahan Belanda serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pasca perjuangan fisik, beliau melanjutkan perjuangan melalui bidang pendidikan dan dakwah, mendirikan Madrasah Anwariah yang menjadi cikal bakal pendidikan formal di Pesantren Palgenep.

3. Fusi dengan Mathla’ul Anwar

Pada tanggal 18 Desember 1951, terjadi fusi antara Madrasah Anwariah dan Mathla’ul Anwar, sebuah organisasi Islam yang berfokus pada pengembangan pendidikan dan dakwah. Fusi ini ditandatangani oleh: Dari pihak Anwariah: KH. Asep Sya’roni (Ketua Umum) dan KH. Uyeh Baluqia Syakir (Sekretaris Umum); Dari pihak Mathla’ul Anwar: KH. E. Uwes Abubakar (Ketua Umum) dan KH. Burhani (Sekretaris Umum). Fusi ini menandai awal terbentuknya Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Palgenep, yang kemudian terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang modern dan terstruktur.

4. Pembentukan Yayasan Resmi

Seiring dengan perkembangan pendidikan dan kebutuhan hukum, pada masa kepemimpinan H. Yuyun Yunani Sya’roni (1983–2011), dilakukan pembentukan resmi yayasan untuk menaungi seluruh kegiatan pendidikan dan sosial di lingkungan pesantren. Yayasan tersebut bernama Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Mathla’ul Anwar Pondok Pesantren Palgenep (YPPMA-PP), yang didirikan secara resmi pada tanggal 11 Mei 1985 melalui Akta Notaris Daisy Dasinah Waloueyo Soemodilogo, S.H. Nomor 7. Yayasan ini juga bernaung di bawah badan hukum Mathla’ul Anwar Nasional yang terdaftar dalam Lembaran Negara No. 25 Tahun 1959. Pembentukan yayasan ini memperkuat legalitas pesantren dan memudahkan koordinasi pengelolaan pendidikan, administrasi, serta kerja sama dengan lembaga pemerintah dan masyarakat.

5. Masa Kepemimpinan Modern

Setelah wafatnya H. Yuyun Yunani Sya’roni, kepemimpinan yayasan dilanjutkan oleh Drs. H. Agus Yasmin, S.IP., M.Si., yang membawa YPPMA memasuki era modernisasi. Beliau memperkuat sistem manajemen pendidikan, mengembangkan fasilitas belajar, membuka unit pendidikan baru (dari TK hingga SMK), serta menghidupkan kembali program tahfidz Al-Qur’an dan pesantren salafiyah. Pada masa ini, YPPMA juga mulai memanfaatkan teknologi digital dalam administrasi, pengajaran, serta media dakwah, menjadikannya pesantren yang tetap berpegang pada nilai-nilai Islam namun responsif terhadap perubahan zaman.

6. Nilai dan Filosofi Yayasan

Motto pesantren yang turun-temurun adalah: “Semah datang suguhan, semah mulang bahanan.” Yang bermakna bahwa santri harus siap memberi manfaat di mana pun berada, menjaga silaturahmi, dan membawa kebaikan untuk masyarakat.

7. Warisan dan Peran Kini

Kini, Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Mathla’ul Anwar Pondok Pesantren Palgenep telah menjadi lembaga pendidikan yang lengkap dan terpadu — mencakup TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, serta program kepesantrenan dan tahfidz. Selain berfungsi sebagai lembaga pendidikan, pesantren ini juga menjadi pusat pembinaan akhlak, kegiatan sosial, dan dakwah masyarakat. Lebih dari satu abad berdiri, Pesantren Palgenep tetap teguh menjaga amanah para pendirinya: membentuk insan beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Kesimpulan

YPPMA Pondok Pesantren Palgenep adalah hasil dari perjalanan panjang para ulama dan pejuang. Berdiri di atas dasar iman dan perjuangan, tumbuh dengan semangat pendidikan dan pengabdian, serta berkembang menjadi lembaga modern tanpa meninggalkan akar tradisi. Dari Abah K.H. Mohammad Tahkik hingga Drs. H. Agus Yasmin, setiap generasi kepemimpinan mewariskan nilai perjuangan yang sama: “Membangun manusia yang beriman, cerdas, dan berbakti untuk agama, bangsa, dan negara.”